Akhlak Istri Terhadap Suami
Posted on: 3 Mei 2009
- In: akhlak | sakinah
- 102 Comments
Akhlak seorang istri terhadap suami adalah sebagai berikut:
- Wajib mentaati suami, selama bukan untuk bermaksiat kepada Allah SWT.
Al Bazzar dan Ath Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, “Aku adalah utusan para wanita kepada engkau: jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum laki-laki; jika menang diberi pahala, dan jika terbunuh mereka tetap hidup diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka, pahala apa yang kami dapatkan?” Nabi SAW menjawab, “Sampaikanlah kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu sama dengan jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukannya.” - Menjaga kehormatan dan harta suami
Allah SWT berfirman, “Maka wanita-wanita yangbaik itu ialah yang mentaati suaminya dan menjaga hal-hal yang tersembunyi dengan cara yang dipelihara oleh Allah.” (QS. An Nisa’:34) - Menjaga kemuliaan dan perasaan suami
Ketika Asma bin Kharijah Al-Fazariyah menyerahkan anak perempuanya kepada suaminya di malam pernikahannya, ia berkata,”Wahai anakku, sesungguhnya engkau telah keluar dari kehiduoan yang selama ini engkau kenal. Sekarang engkau akan berada di ranjang yang belum pernah engkau ketahui, bersama pasangan yang belum sepenuhnya engkau kenali. Karena itu, jadilah engkau bumi baginya dan dia akan menjadi langit bagimu, jadilah engkau hamparan baginya dan dia akan menjadi hamba sahaya bagimu. Janganlah engkau menentangnya, sehingga ia membencimu. Jangankah engkau menjauh darinya, sehingga ia melupakanmu. Jika ia menjauh darimu, maka menjauh pulalah engkau darinya, dan jagalah hidungnya, pendengarannya dan matanya; jangan sampai ia mencium darimu kecuali yang harum, janganlah ia mendengar kecuali yang baik, dan jangan ia memandang kecuali yang cantik.” - Melaksanakan hak suami, mengatur rumah dan mendidik anak
Anas r.a berkata, “Para sahabat Rasulullah SAW apabila menyerahkan pengantin wanita kepada suaminya, mereka memerintahkan agar melayani suami, menjaga haknya, dan mendidik anak-anak.” - Tidak boleh seorang istri menerima tamu yang tidak disenangi suaminya.
- Seorang istri tidak boleh melawan suaminya, baik dengan kata-kata kasar maupun dengan sikap sombong.
- Tidak boleh membanggakan sesuatu tentang diri dan keluarganya di hadapan suami, baik kekayaan, keturunan maupun kecantikannya.
- Tidak boleh menilai dan memandang rendah suaminya.
- Tidak boleh menuduh kesalahan atau mendakwa suaminya, tanpa bukti-bukti dan saksi-saksi.
- Tidak boleh menjelek-jelekkan keluarga suami.
- Tidak boleh menunjukkan pertentangan di hadapan anak-anak.
- Agar perempuan (istri) menjaga iddahnya, bila ditalak atau ditinggal mati oleh suaminya, demi kesucian ikatan perkawinannya.
- Apabila melepas suami pergi bekerja, lepaslah suami dengan sikap kasih, dan apabila menerima suami pulang bekerja, sambutlah kedatangannya dengan muka manis/tersenyum, pakaian bersih dan berhias.
- Setiap wanita (istri) harus dapat mempersiapkan keperluan makan, minum, dan pakaian suaminya.
- Seorang istri harus pandai mengatur dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangganya.
102 Tanggapan to "Akhlak Istri Terhadap Suami"
22 Agustus 2009 pada 14:22
Ass. Mau tanya mas.
Klo istri brani ama suami,dah gt suka menjelek2n keluarga suami, karena awalny ktk nikah jg udah ga suka ama keluarga suami. sikap sbg seorang suami gmn?
Klo dibilangin susah bgt. Saya seringnya ngalah aj. Abis ga tega klo udah liat istri mpe nangis. Saya emang cinta ma istri saya,tp sering makan ati sndr. Apalagi,klo udah nyebut nama klg sy. Mhn bantuany.
Wass.
22 Agustus 2009 pada 15:29
wa’alaikum salam,
menurut saya mas igoen tetap bersabar menghadapi istri. ada baiknya Anda juga terus mendidik istri Anda dengan ajaran2 agama, karna Anda sebagai kepala rumah tangga wajib membawa keluarga sesuai dengan syariat Islam. perbanyak beribadah bersama-sama, Anda mengimami istri dan keluarga ketika sholat, dan membaca serta mengkaji Al Quran bersama-sama. insya Allah jika dekat dengan Allah swt akan dibukakan pintu hatinya. sisi positif lainnya,Anda bisa bertambah dekat dengan istri. istri pun bisa semakin menghormati Anda.
setahu saya, istri yg berani (melawan) pada suami itu dosa, apalagi jika menjelek2kan. dan tingkah laku istri yang tidak dididik ajaran agama oleh suaminya maka suaminya itu akan ikut berdosa,karna mendidik istri merupakan kewajiban/tanggung jawab suami. jadi intinya dikembalikan lagi pada ajaran agama (Al Quran, hadits/sunnah).
kurang lebih begitu, semoga berkenan. wassalam.
25 Agustus 2009 pada 23:45
Saya deket dgn istri saya,bahkan mungkin bs dibilang mesra. Tp itu td,kebencian dia dgn keluarga saya yg mmbuat sy bngung. Sy sering sakit hati bila dia sudah mnjelek2n klg sy. Sy jg sering nasehati,tp jatohny malah bertengkar. Palagi klo saya kerasi, bisa kacau. Sering dia blg minta cerai,meskipun itu hanya emosi sesaatny saja. Karena sy tau dia sgt mencintai saya.
Sy ga pernah blg org lain ttg hal ini. Pasti mereka akan nyaranin sy unk menceraikanny.
Srg terlintas dipkrn unk cerai..cerai..&cerai..klo emosi lg bnr2 memuncak,tp itu ga pernah terjadi. Jd smw hanya jadi tanggungn/beban pkrn sndri aj.
Entah lah.. Mdh2n 4JJI memberikan jalan kluar terbaik unk saya.
27 Agustus 2009 pada 11:48
Assalamu’alaikum,
wah..aneh juga ya..biasanya kalau saling mencintai dan menyayangi, otomatis istri sayang juga dengan keluarga suami.tapi Anda sebaliknya. Begitupun dari pihak keluarga Anda (suami), harus tetap bersikap baik pada istri Anda, apapun kondisinya.
Sikap Anda sepertinya sudah bagus, menasihatinya, asal jangan terlalu keras hingga Anda berdua ribut. Mungkin istri Anda memang sudah dari sananya begitu, sulit untuk menerima keluarga Anda. Namun Anda jangan bosan untuk menasihatinya. Dan sambil terus berdoa (perbanyak sholat sunnah khususnya sholat tahajud), memohon kepada Allah swt agar istri Anda dibukakan pintu hatinya, bisa menjadi baik pada keluarga anda dan tidak menjelek2kan lagi. Sesungguhnya Allah swt Maha membolak-balikkan hati seseorang.
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Salim, dari Abdullah bahwa ia berkata, “Nabi saw seringkali bersumpah dengan menggunakan kalimat, ‘Demi Allah yang membolak-balikan hati.’”
Artinya, demikian cepat Allah swt kuasa membalikkan dan mengubah berbagai perasaan hati, secepat angin yang bertiup kencang. Disebutkan dalam Al Quran: “Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mendindingi (membuat dinding pembatas) antara manusia dan hati.” (QS. Al Anfaal: 24)
Maksudnya ialah sesungguhnya Allah swt menghalangi antara seseorang dan akalnya sehingga ia tidak tahu lagi apa yang sedang dilakukannya.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati.” (QS. Qaaf: 37)
Saya doakan semoga istri Anda bisa berubah, baik kepada seluruh keluarga Anda, dan pernikahan Anda dan istri tetap utuh. Allah swt pasti memberikan jalan terbaik untuk hamba-Nya yang sedang dirundung masalah. karena ini merupakan salah satu ujian bagi anda, istri, maupun keluarga.
wassalam.
26 Agustus 2009 pada 16:46
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Mas, saya mau bertanya sedikit tentang kelakuan istri saya dan keluarganya.
Istri saya minta cerai karena saya dipaksa utk mengikuti kebiasaan-2 di kampungnya dia, seperti Haul orang mati, Maulidan, Rajaban, Rabu Wakasan (tolak Bala) dllnya. Semetara saya tau semuanya itu adalah Bid’ah.
Gimana menurut mas, apa yang saya harus lakukan, masalahnya anak-2 masih kecil-2 .
Terima kasih
Wassalam
27 Agustus 2009 pada 12:32
Wa’alaikum salam wr.wb.
maksudnya Anda akan dicerai istri jika tidak mengikuti kebiasaan2 bid’ah di kampungnya?
betul bahwa kita harus menjauhi/meninggalkan bid’ah dari setiap amalan ibadah kita. karena suatu amalan yang kita lakukan mesti bersumber dari Al Quran dan As-Sunnah. Namun memang yang namanya kebiasaan/adat sangat susah ditinggali, seperti halnya haul utk orang meninggal dan maulidan yang sering dilakukan masyarakat kita.
Mengkhawatirkan juga ya jika Anda tidak mau mengikutinya, perceraian menanti Anda. seharusnya istri Anda tidak sampai berlebihan begitu ya, toh agama adalah hak dan keyakinan seseorang, dimana jika Anda tidak sreg dan meyakini kebiasaan2 tersebut, anda tidak harus mengikutinya. Apakah anda sudah memberikan pengertian kepada istri Anda? APakah Anda sudah memberikannya pemahaman lebih dalam lagi tentang agama? jika belum, sebaiknya Anda mencobanya.
Menurut saya, sebisa mungkin Anda mempertahankan pernikahan Anda, jangan sampai cerai, apalgi anak2 Anda masih kecil2. dan jika Anda terpaksa mengikuti adat2 tsb, niatkan hanya untuk menghormati adat, bukan untuk ibadah. namun saat Anda membaca doa2/dzikir (pada haul ataupun maulidan, dll) pastinya doa2 itu tetap ditujukan kepada Allah swt, bukan kepada acara yang sedang Anda ikuti. Wallahu a’lam bish-shawwab.
Semoga Anda berkenan dengan jawaban saya. Supaya Anda bisa lebih puas, mungkin bisa bertanya pada ustadz terdekat di tempat Anda mengenai bid’ah.
terimakasih dan wassalam.
11 September 2009 pada 18:09
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Mbak Sari, melanjutkan masalah yg diatas…. sy sdh berusah menjelaskan masalah Bid’ah ini kepada istri, tapi karena dia takut sekali sama Bapaknya dan kayaknya sdh mendarah daging kebiasaan itu jadinya susah utk di tinggalkan…..
Kalau sy berkecimpung dalam acara-2 mereka, bukan berarti saya sama dengan mereka…..Istri dan keluarganya kasih sy ultimatum hingga akhir Ramadhan ini kalau tdk ada keputusan dari saya maka perceraianlah yg akan terjadi….sy mohon do’anya saja dari saudara-2ku yang membaca tulisan saya ini. Terima kasih….
Wassalam
Assalamualaikum.
Menurut saya, hal bid’ah masih menjadi pertentangan dan akan terus terjadi perbedaan pendapat dimana kita tidak tahu siapa yang benar dan yang tidak benar.
Namun masalah perceraian lebih banyak madharatnya.
Wassalam.
28 September 2009 pada 15:22
Assalalmualaikum..
Mba Sari, Kebetulan saya dan suami saya sama-sama muslim tapi beda aliran islam.
saya sering berdebat dgn suami saya apabila membicarakan soal agama. dan saya tidak pernah mau dengar apa omongannya krn saya yakin apa yg saya yakini. tapi kadang saya dengarkan dan ikutin klo itu sepaham dgn saya.
Apakah saya berdosa?
Wassalam
6 Oktober 2009 pada 15:28
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
mba, makasih atas ulasannya, sangat bermanfaat… ^_^
kalo bole rikwes, kapan2 ditulis juga tentang akhlak suami kepada istri…
makasih, dan terus istiqomah!! ^_^
Wassalam
13 November 2009 pada 01:45
mas dosa ga sigh saya minta berhubungan intim kepada istri saya yang hamil 3 bulan…dia menolak setiap kali saya minta kemudian saya marah itu dosa tidak?kemudian saya harus bagaimana?
13 Desember 2009 pada 15:01
saya punya istri sudah 10th nikah tetapi istri sya itu slalu melawan dan keras kepala kadang terlintas tuk menduakanya untuk mencari ketenagan,saya sudah usaha semua jalan halus.tlng dng apa jalan keluar+apa dosa istri ku tersebut.trim
21 Mei 2012 pada 11:51
jika seorang istri sudah sering melawan dan keras kepala kepada suaminya….maka suaminya tidak ridho kepadanya…. maka seorang istri telah durhaka kepada suaminya….dan tidak akan masuk surga tanpa ridho suaminya….
18 Maret 2010 pada 06:18
Ass,mba sari blh sy tau alamat jelasnya ada dmn,soalnya sy kepengen bertemu langsung dgn mba?makasih.
15 Juli 2010 pada 03:21
Aku adalah seorang ayah dimana aku meninggalkan seorang istri yang berlumpur dosa ? `padahal dia baru melahirkan seorang anak laki laki tgl 24 April 2010 kemaren anak ku yang ke 3 kuberi nama `Rizqy Azis Zulkarnaen.. dan aku berdosa meninggalkan mereka akan tetapi Istri ku bukanlah hati yang baik bukan pulsa wanita yang baik `karena aku lebih mengenalnya.. dan bukan karena aku membenarkan diriku sendiri tapi aku ingin adil antara perasaan ini terhada sikapnya padaku.. atau mungkin ada yang lebih pantas yang tidak dilaknat oleh Alloh,.. tapi bagaimana nasib anak2ku…
15 Januari 2012 pada 07:44
Aku Kembali Karena ANAK2 itu adalah yg dititip-kan dengan seorang Ibu yg telah menjadikanKU lebih tersadar,..
[…] : https://cahyaislam.wordpress.com This entry was posted in Keluarga Sakinah, Pernikahan. Bookmark the permalink. ← […]
28 September 2010 pada 23:58
mba,aku mau minta pendapat ni,aku baru nikah setaun,anakku baru 2 bulan.aku punya suami yg suka bikin aku kesel.dia selalu mau ikut teman temannya untuk dugem dengerin musik cafe sampai jam 2 malam ditempat hiburan malam.klo dilarang marah marahan alasan ini buat kerjaan dengan bos nya dan aku pun tak pernah tau uang gajinya kemna,selain untuk membayar hutang hutang,yang lain aku ga tau kemana uangnya.dan dalam keseharian aku selalu diomelin,pdhal salah sedikit aku selalu diomelin,dan kamipun ga pernah berhubungan suami istri,paling 3 bulan lebih baru behubungan,padahal aku sangat membutuhkan kebutuhan rohani itu,dan aku sempat menemukan obat perangsang untuk wanita ditasnya,aku mencoba untuk bersabar,tapi hatiku ga bisa menahan lagi ,aku selalu menangis sendiri.menurut mba,aku harus gimana ya sebagai istri?
19 Maret 2011 pada 12:43
to : mbak frieda .
Assalam… sedih sekali aku membacanya mbak…
kalau kondisiny begitu,.. mbak coba pulang ke orangtua, berarti suami sudah tidak memberikan nafkah lahir dan batin.
dan sudah melenceng dari agama, kalau laki-laki sudah ke dugem/hiburan malam, gak ada namanya itu kerjaan. 100% masalah syahwat dan nafsu.
wassalam
20 Maret 2011 pada 14:13
mbak , saya mau nnya !
bagaiamana dengan istri yg selalu menjawab ketika sang suami sedang berbicara ?
apakah boleh jika istri mejwb ketika suami nya sedng berbicara kepada nya ?
trimas
Wah sama dgn saya, jadi cape punya istri kaya gini,makan ati, takutnya lama lama kita malah jadi sakit
Ya, sama tuh… mestinya kita sebagai suami mendidiknya, dan telah disebutkan jika kita tidak mendidiknya kita juga ikut berdosa, tapi istri selalu melawan ketika di didik. alias tidak mau di didik.. nah gimana solusi dari itu ? apakah suami berhak menceraikannya ?
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,
Saya akan mencoba menjawab dgn segala kekurangan saya. Krn kesempurnaan hanya milik Allah. Begitu juga, yg saya ketahui bahwa dosa tidaknya adalah hak milik Allah, sedang benar atau salah dapat digunakan manusia dgn segala keterbatasannya.
Istri bersalah jika berkata sedang suami sedang berbicara. Tetapi kadang adapula suami yg sama sekali tidak memberi kesempatan atas hak bicara istri, sang suami bersikap Harus menurut, sang istri dlm posisi sdh lama tertekan maka tak dapat menahan “mulutnya”, sedang istri dan suami masing2 mempunyai hak, maka dgn keterbatasan saya, pendapat saya dlm situasi kedua adalah sang suami dapat pula introspeksi diri terlebih diketahui wanita pada dasarnya penurut dan menjadi tdk penurut pasti ada hal yg tergores dihatinya yang menyebabkan wanita menjadi frontal. Wallahualam.
Wassalam.
30 Maret 2011 pada 08:33
Mba.. mau minta pendapat.. sy sama istri masih tinggal di rmh mertua sy… tapi perhatian istri thdp saya lebih kecil drpd perhatian istri thdp mertua sy… misalkan istri pas lg pusing sedang sy kerja.. istri diminta antar mertua.. malam2 lg.. memang pake mobil.. tapi sy ga bolehin krn dia sering ngeluh sakit… tp dia tetap aja berngkat.. gmn harusnya sy mbak..? kadang sy pngn marah bngt.. tp sy pendam aja….. intinya gmn akhlaq istri thd ibunya dan suaminya? makasih jawabannya
7 Juli 2011 pada 23:23
Assalamu’alaikum Wr. Wb..
Jalan terbaik apa yang harus saya lakukan untuk membuat istri saya bisa menuruti perintah saya (dalam hal untuk menghargai saya sebagai suaminya). Bahkan dengan jalan halus dan kasarpun dia tetep aja gak pernah nurut perintah saya. Mungkin ada salah satu cara yang bisa mengembalikan kesadaran istri saya yang mungkin saat ini dia sedang terlena dengan kehidupan duniawi. Terima kasih atas sarannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
7 Agustus 2011 pada 04:13
Assalamualaikum Wr,Wb..
Sy uda berumah tangga 14 tahun dengan 2 anak. selama ini sy merasa bersalah tidak bisa mendidik istri sya untuk menjadi istri yang baik, terutama kepada suami.
istri sy selalu memandangs semua masalah dengan uang, jika ada uang bahasa dan tingkah lakunya baik, tapi pada saat keuangan agak susah sering terucap kalimat kalimat yang ,,,,maaf kasar dan membuat sy jadi emosi….terkadang sy pingin ninggalin dia,,,,tapi sy melihat anak anak,,,tapi yang jelas watak istri sy kok kaku banget…mohon arahan…
20 September 2011 pada 04:32
assalamualaikum
permisi mw ty donk pak, kl ibu mertua suami saya trs2an mncari prhatian dari suami saya sehingga lama2 membuat pernikahan kami byk dwarnai kricuhan apa solusinya untuk saya dan suami menurut islam? ibu mertua sy itu murtad dgn pengetahuan ttg islam sangatlah minim. kdg2 bgtu sy ingin mnjelaskan suatu duduk prkara mlalui sudut pandang islam menurut yg sy smpat pelajari dan lain sbgnya (sy tdk mngatakan sy pintar dlm islam lhoh pak:) sering kali membuat beliau marah.
beliau jg smpat tersinggung karena sy tdk mw mngucapkan selamat u hr besar agamanya lalu pkara sy tdk mw mbantu persiapan u kebaktian dirumah. suami sy jg jd marah krn sy smpat tdk ingin mbantu. sdgkn sepemahaman saya, membantu acr kbaktian sm sj kita mengakui agama lain.. cth kasus ank berbakti kpd ibu tirinya mngantar kgreja u kbaktian(itu tdk diperbolehkan, bgtu yg sy dgr diacara kuliah shubuh yg disiarkan oleh tv swasta).
mhn dbagi ilmunya:)
trimakasih
wassalam
15 November 2011 pada 16:31
Ass .. wr.wb
Salam kenal
saya seorang suami umur 37 th istri 33 th ,sya berumahtangga sdh berjalan hampir 5 tahun ,dulu saya bekerja bareng sama istri penghasilan semua istri yg pegang ,sdh sekian lama bekerja dan sekarang sdh boleh dikatakan sukses ,dan saya pisah pekerjaan karena dianggep tidak punya penghasilan ,dan sekarang saya sdh bekerja sendiri wal hasil gaji dipegang istri juga dan dirumah ada mertua yg selalu ikut campur maslah keluarga anaknya ,dan saat ini saya sdh dianggep tidak berguna lagi karena istri sdh punya harta banyak ,dan saya pun tidak dihargai sama sekali ,kadang saya berpikir apa salah saya ,mohon penjelalanya
Ws.wrwb
terima kasih
Gandung
11 Januari 2012 pada 15:52
ass wrwb
mhon mf sebelumnya & gk ad niat untuk ikut campur mslh intern rmh tngganya .sy cm pny masukan aj ,mgkn bs mmbntu / bs jadi pertimbangan untuk anda .klo mnrt saya ap gk sebaikny anda pisah dr mertua ,krn setelah menikah akn lbh baik jika gkk ad ikut cmpur orang lain ,sxpun mertua .mgkn untuk lbh jelasny coba kirim surat ke acara curhatnya mamah de2h atw ustad ,agar gk slh langkah & bs berfikir dg kepala dingin .
11 Januari 2012 pada 15:47
astgfirullah ,ternyata aku blm jadi istri yg baik .krn ikut bntu bekerja & lelah ,urusan rumah tangga sering terbengkalai.tp alhmdulillah suami sabar krn himpitan ekonomi memaksa saya hrus terus bekerja bantu suami .apalagi saya sedang mengandung dan gk blh terlalu lelah .mudah2an allah swt menjadikanku istri solehah & bsa trus berbakti pada samiku….amiiin
7 Februari 2012 pada 00:20
tanya mas,
bolehkah seorang istri bekerja di salon, lalu istri tersebut memotong rambut pria (bersentuhan dengan pria), apa hukumnya dalam islam.
Apa tanggung jawab suaminya dihadapan Allah SWT bila suaminya tetap membiarkannya…
18 Maret 2012 pada 23:40
ass,,,
sy seorang istri sdh menikah 3 thn secara agama, sy memiliki suami yg punya hobby kumpul2 dgn tmn2ny ke tmp clubbing, suka mabuk2an, judi, dan bbrp kali sy menemukan bukti2 bhw dia jg suka main perempuan jika sedang keluar rumah/ diinas keluar negeri ttpi dia sering menyangkalnya. dlm hal agama dia sngt kurang, alhmdllh malah sy sering menasihati dia, terbalik kalau saya bilang.. sy jg sering di perlakukan tdk adil, dia jrg membrikan perhatin juga kurang bertnggjwb ntk menafkahi istri, sy harus ribut dulu jika sy minta nafkah, dia sangat pelit utk kebutuhan istri ttpi utk dirinya bersenang2 diluar sangatlah royal itu yg sellu membuat sy sakit dn kecewa. alasan diamenikah krn ingin halal saja tp dia tdk mau brtnggjwb. sy sdh tdk kuat sbnrnya n sering meminta dia utk menceraikan sy wlaupun sbnrnya sy msh mencintai suami sy krn sy niat menikah sekali seumur hdp,tp dia tdk prnh mau menceraikan.prtanyaan sy sy harus bagaimana mghadapi skp n kelakuan suami sy? sy sllu berfikir apa slh sy dan kekurangan sy? sy cari uang sendiri, sy mengabdi kpd suami, melayani dgn baik jg iya.. taat kpd suami sy tdk prnh meninggalkan sholat jg. tp kdg sy jg tdk kuat dgn beban sy,apakah sy berdosa jika sy sering mengucapkan kata cerai kpd suami? apakah sy brdosa jika sy berontak n melawan pd suami krn sy merasa di pihak yg benar tp diperlakukan tdk baik oleh suami?
mohon dijawab . trims
19 Juli 2012 pada 20:10
Mba aku mau tanya bagaimana sikap saya bila istriku minta cerai,dimana belum sdh 7 bln tdk mau tidur sekamar lagi,dikarenakan masalah sepele . Sbg info istri saya berpenghasilan yg besar sedangkan saat ini saya masih belum berkerja sdh 10 bln ini.
10 Oktober 2012 pada 11:33
Assalamualaikum..
Yang mau saya tanyain, kenapa ya istri saya itu lebih nurut sama kk atau ibunya sendiri?
Kalau dari saya yang ngomong pasti ada argumennya dulu, kalaupun iya yaah mesti ada debat biarpun sedikit.
Nah terus kalau saya marah sama dia ehh dia juga ikutan marah..
Kadang pas lagi gak ada masalah saya suka ngomong sama istri saya ngebahas ini, dan dia bilang iya. Tapi pas lagi seperti ini yaa kembali lagi kayak yang dulu.
Apa memang semua anak bungsu seperti itu?
Terus buat ke depannya saya musti bersikap kaya gimana ya biar gak ada hal kayak gini lagi?
11 November 2012 pada 16:29
Assalamualaikum…! Saya seorang suami, istri sya sring mengucapkan kta2 kasar di bri nshat mlah nglawan, lma2 sya membiarkan istri sya. Apakah yg sya hrus kakukan ?
Heri Purwadi
12 Desember 2012 pada 00:32
wa’alaikmslm . .mnrt sy,berilah masukan/gambaran,bahwa melawan suami tu sngt DOSA dan ingatkn sorga istri ialah Ridho suami,klo pn msh gk mempan,coba anda dan ajak Istri dng rayuan ap ke senanganya coba penuhi,untk rukyah,dng rukyah bs mengiatkan/menyadarkn kt dng DOSA yg kt lakukan,prlu di ingt ISTRI tanggug jawab suami kelak akan d pertanyakan d hadapanya Seorang SUAMI hrs jd IMAM dlm kluarga .
10 Desember 2012 pada 14:55
Assamualaikum..
mba numpang tanya..
bagaimana hukumnya bila suami melarang istri memberi uang bulanan ke ibunya?
suaminya belum bekerja, istri yg mencari nafkah dan orang tua (ibu) istrinya itu seorang janda.
Apakah sang istri berdosa kalau memberi secara diam2?
4 Oktober 2013 pada 22:36
assalaamu,alaikum mv ya mba setahu saya sie uang hasil penghasilan sang istri itu boleh digunakan tanpa izin suami… kecuali uang suami itu klo qt mau kasie ke ortu ya harus ada izin…
36 | Made Angraini
11 Desember 2012 pada 23:55
Assaammualaikum wr..
suami sy dulu orang yg baik, tp sejak 2 th ini sikapnya jjauh berubah, dia lebih mementingkan kwn2 dari pada sy dan anak2, suka nyabu..hingga apa yg km miliki habis tergadai, kemudian dia selalu berjanji ingin berubah, tp apa yg dia janjikan tidak pernah terwujud, lg2 dia lakukan hal yg sama, dan selalu berbohong kpd saya..hampir tiap hari ribut dngn saya..dan lg2 dia suka berhutang dengan rentenir yg tidak jelas gunanya..dan sy selalu dikejar2 orang yg jd korban suami sy karena dia punya hutang dengan orang tersebut, bahkan jika km sedang kesulitan uang untuk kebutuhan selalu diambilnya tampa sepengetahuan saya..dan ndak jelas gunanya..setiap ini terjdi km selalu ribut..dan bahkan sy sudah geram melihatnya dan hingga sy tidak bs menguasai emosi, hingga terlontarlah kt2 saya yg kasar kepadanya dan melawan kpdnya..tp lg2 dia berjanji mau berubah dan minta maaf kpd saya..sebagai manusia biasa sy sulit mengontrol emosi..yg bikin saya kesal untuk kebutuhan sehari2 sj sdh sulit, tp dia selalu royal kpd teman2 nya dan terus gila sabu-sabu..sudah hampir 2 tahun dia begini, dan tiap ketahuan selalu berjanji mau berobah dan minta maaf..hal inipun sudah sy konsultasikan sm ortu saya dan mertua sy..tp tetap tidak mau berubah..sy hanya memandang anak..sy kasiahn sm anak2 sy..tp kl sy terus bertahan sy selau melawan kepadanya..kt2 sy sudah betul2 kasar pdnya..nah yg ingin sy tanyakan apakah sy ini sudah tergolong sangat berdosa kpd suami sy..dgn sering melawan kpdnya…dan kl sy ingin tetap mempertahankan rt sy ini apa yg harus sy lakukan, jika tiap kali suami sy ingkar janji dan terbukti berbohong kepada saya..kl maaf sudah sering sy berikan..dan apa lagi yg harus sy perbuat menghadapai sikap suami sy ini..
kisah mbak made sama dg saya. bagaimana klanjutannya mbak? krn saya sdg bingung skrg.
37 | Heri Purwadi
12 Desember 2012 pada 00:05
Sayangilah suamimu sbg mn saat pacaran dlu,dan sambut dan lepaslah ke datangnya dng senyum trindah.Uhh…nikmat dan indahnya hidup ini,allah tlh menyiapkn sorga tuk istri yg soleha,Amin y rbal almin
39 | Herry Purnomo
17 Januari 2013 pada 13:21
jika kita sudah memiliki janji dan tanpa atau dengan disadari janji itu dilanggar,, maka apa hukumnya..
20 April 2013 pada 23:47
assalamualaikum wr.wbr.
sy seorg suami, kami sudh brumah tgga 7 thn dan dikaruniai anak 2 dan kami ber2 sama sama bekerja,memang penghasilan isteri lbh besar,
jd urusan di rumah tangga jarang di perhatikan apa lagi ngurusin anak sangat minim sekali karna pulang kerja sdh bawaan ngantuk tp mau bagaiman lg kami pun harus ikhlas , tapi suatu hari sy cb membuka hpnya eh ternyata ada sms yg seharusnya tidak boleh di ucakkan keorg lain dan saya pun klarifikasi ke isteri dengan santainya menjawab sy minta maaf sy hilap ,memang sy jg jatuh cinta sama dia, dan org ketiga itu pun rekan sekantornya sy jd bingung sama isteri dan seiring waktu berjalan 2 bln hubungan kami tidak sehat lg dan cb sy membahas masalah org ketiga itu malah isteri minta pisah aja sayapun tambah bingung dan yang sy mau tanyakan langkah apa yang sy harus lakukan untuk isteri sy …..?
41 | Beje Baru
19 Mei 2013 pada 22:35
BAGAIMANA DENGAN ISTRI YANG SELALU MARAH DAN MENUDUH SUAMI BERBUAT ZINA DAN MENUDUH SUAMINYA TIDAK MENAFKAHINYA
24 Mei 2013 pada 20:04
Assalamualaikum. selamat malam. saya membaca bahwa dalam islam sbg istri tdk boleh sakit hati, dendam atau berburuk sangka terhadap suaminya. tapi bagaimana kalau suaminya suka selingkuh padahal keadaan istrinya sedang hamil. dan lagi dia jarang mementingkan kepentingan keluarga. dia lebih mengutamakan teman-temannya dibanding istrinya. bagaimanakah saya harus menyikapinya? terima kasih.
22 Juni 2013 pada 22:57
assalamualaikum…..
Mau nanya,, klo suami ku mrh ucpannya kpda sy sangat kasar bahkan kadang dia menghina ku dan mengusir ku…
Hati ku sakit krna ucpannya,, kadang aku b’fkir unk pergi menjauh darinya,,,tpi kluarga suami ku mlarang ku tuk pergi dan menyuru ku tuk ttp tnggl. Sbab ktanya klau sy pergi klakuan suami ku mkin menjadi..
Sya bingung hrus bgaimna hti ku sngat luka.. sy ingin menjauh dri suami ku, tpi disisi lain sya sngat menyanyaginya…
13 September 2016 pada 00:17
Mb lily, , , sy ikut prihatin. Banyak berdoa ya… ingat Allah tidak akan menguji dluar batas kemampuan hambanya. Jadi jangan letih untuk selalu mendoakan suami menjadi pribadi yg lbh baik, sebagai tambahan coba cari tau atau diingat hal2 yg membuat suami marah sebaiknya dihindari. Banyak bersabar yakinlah semua akan indah pada waktunya. Karna sabar berbuah manis. Innallaha maasshobirin. Wassalam
28 Juli 2013 pada 17:10
Assalamualaikum……
Jika seorang istri mengeluarkan kata-kata kotor terhadap suami di hadapan banyak orang apakah hukumnya?
Berawal dari sebuah mobil. Awal Maret 2013 silam saya membeli mobil untuk istri tercinta agar dia senang. Sebelumnya saya memiliki mobil tua keluaran tahun 1988. Maksud daripada pembelian mobil tersebut untuk kenyamanan dan kebanggaan istri pada saat menggunakannya. Sementara saya masih tetap menggunakan mobil yang lama untuk kegiatan rutinitas ke kantor.
Waktu terus berjalan, alhamdulillah, empat bulan kemudian tepat di bulan Ramadhan, atasan memberikan inventaris mobil sebagai bentuk hasil kinerja dan guna untuk memfasilitasi kegiatan saya sebagai seorang marketing. Masa seorang senior marketing menggunakan mobil tua pada saat bertemu customer. Demikian selorohnya.
Karena rumah kami hanya memiliki gerasi yang hanya cukup untuk satu mobil, maka mobil tua saya titipkan ke kakak. Saya berfikir supaya kakak dapat menggunakan mobil tersebut dan merawatnya.
Perselisihan terjadi ketika kami berkunjung ke tempat kakak. Istri protes mengapa mobil yang lama ada di sini? (dengan mimik wajah garang). Saya jelaskan bahwa saya titipkan mobil tersebut di sini karena mau di parkir di mana jika ada tiga mobil di rumah. Tetangga-tetangga kita pun memiliki mobil sehingga nanti akan menghalangi mereka juga. Istri saya mulai mengeluarkan kata-kata kotor dan mengejek saya di hadapan orang banyak. Saya marah, sakit hati sekaligus malu di hadapan publik diperlakukan seperti itu oleh istri. Sampai tulisan ini dibuat, saya masih belum berkata-kata dengan istri alias “dicekin”. Tidur pun saya di kamar anak-anak. Mobil yang baru saya beli saya kembalikan ke pihak leasing sebagai bentuk kekesalan saya.
Memang sebelum kejadian ini, pertengahan 2012, saya pernah bertengkar dikarenakan ada PIL dan istri pergi ke orang tuanya tanpa seijin saya sebagai suami. Tetapi dengan legowo saya jemput dia ke rumah orang tuanya dan memaafkan seluruh perlakuan buruknya. Setelah kejadian itu, ditambah kejadian di rumah kakak saya, semakin terasa jarak di antara kami.
Apakah yang harus saya lakukan? Sementara hati saya semakin terasa sakit karena kata-kata dan ejekannya selalu terngiang-ngiang. Selalu saya menjaga perasaan anak-anak agar tidak terpengaruh.
Sebagai catatan saya seorang mualaf sejak tahun 1999.
Wassalam
8 September 2013 pada 06:50
mba mas sya mau tany,ini pnting buat saya,saya seorang istri,sdh menikah 2tahun dan kmi tdk tgl bersma soalnya tmpt kerja berbda,ketemu 10 bln skli slma 2 bln,yang sy tnyakan suami lebih mementingkan keluarganya ketmbng, saya istrinya,cntohnya dlm mslh keuangan dia memprioritaskan kakaknya ktmbng kebutuhan aku,lok aku singgung dan aku melrang mengirim uang untk kakaknya dy mrah bsar ngatain sya bkn istri yang baik,dan ga pernh menganggap keluarganya seperti keluargaku sndiri,pdhal stiap ortunya atau kakaknya mnta uang slalu diksh,dan dlm penggunaan uang kebnyakan pkai uangku,dy slalu ngndlin aku,dan skrang keuangan dy,gajih suami dipegang sama ibu mertua,apkah bnr tndakn seperti itu,suami sayang memakai uangnya untk keprluan kel kcl kmi tp nyantai pkai uang gajhku,tlng jwb,sblmnya trimaksih
27 September 2013 pada 00:09
Ass..apa hukumnx?berdosakh?..apabila istri minta cerai dikarenakan lebih mementingkan saudaranx sendiri,dikarena suami sedang bermasalah dengan saudara & suami dari saudaranx..makasih atas jawabanx,mhon petunjuk
4 Oktober 2013 pada 22:50
ibu sedih bgt ya
semoga Allah bantu ibu..
tp dri masalah ibu yg saya baca rumit bgt ya… yg saya dengar dr usdtad saya sie selama suami masie sholat dan jadi imam yg baik itulah suami yg wajib di hormati…
klo kasus ibu suami sudah pakai narkoba apa sudah di rehabilitasi masalah,a biasa,a kata2 pecandu yg masie aktif itu kan ga bisa di pegang yah.. klo stiap hari harus ada ribut dan kata2 kasar bukan malah merusak mental anak yah? dalam islam kan klo udah 3 bulan tidak beri nafkah lahir batin bukan,a sudah cerai secara agama ya?
ya tapi klo semua balik masalah hati sie ya… emang ribet ya …
tp skali lagi jgn terlalu banyak pakai perasaan… ya itulah lemahnya wanita… akal 1 nafsu 9 ya cona dipikir lagi ya bu dan jgn lupa istikharah
11 November 2013 pada 11:58
alhamdulillah .. mencerahkan sekali .. semoga banyak wanita yang membaca dan mentaati perintah Allah dan anjuran Rasululloh Muhammad alaihisalam ..
11 November 2013 pada 13:14
kadang baik suami atau istri .. walaupun sudah menikah dan punya anak .. ada kesalahan persepsi mengenai keluarga .. bahwa keluarganya sekarang adalah pasangan sahnya dan anak-anaknya .. sedangkan keluarga nya yang dulu adalah Orang Tua, Saudara Sekandung, dan om tantenya serta kakek neneknya .. padahal ini kita pelajari waktu di bangku sekolah … hanya saja sering lupa.
14 Januari 2014 pada 08:53
Minta pendapat nya dong.. istri saya sering kali menolak bersetubuh sudah hampir 3 bulan saya minta slalu di tdk mau..saya udah ngobrol baik2..ternyata mslhnya ntah knp dia gak ada hasrat sama saya..jd slalu males bersetubuh dengan saya..jgn kan bersetubuh, bercumbu bibir saja dia slalu menolak..dan klopun dipaksa terlihat bgt gak menikmatinya.. pdhl kita br 1 tahunan menikah.. sempet terlontar dr ucapannya kpd saya untuk cari pelampiasan di wanita lain aja..dan saya marah ktika dia berkata sprti iti sama saja dia menyuruh saya utk berzina.. menurut kalian saya mesti gmana.? Sempet terpikir apa saya diam2 kasih obat perangsang istri saya yah biar mau bersetubuh dgn saya suaminya..tp apakah saya dosa klo berbuat itu.?
13 Februari 2014 pada 16:51
Assalamu’alaikum,
Salam kenal sblumnya.
Saya pria, seorang muamalaf sudah menikah hampir 20 tahun.
Dari dulu sampai sekarang istri saya selalu bersikap kasar, apalagi kl saya sedikit salah saja selalu meneriaki saya dengan kata2 kotor / kebon binatang, tidak pernah menjaga aset/ barang suami, selalu menentang semua keputusan yg saya buat, merendahkan saya didepan orang apalagi sm ibu saya dia benci sekali, karena ibu saya masih beragama katolik.
Slama 20 tahun ini saya bekerja istri hanya ibu rmh tangga, kadang kalau lg berantem dia kabur gak pulang entah kemana, dirmh ortu nya pun tidak ada. Saya selalu melarang dia bergaul sm teman2nya yg sering ajak karoeke, yg saya anggap tidak baik, tetapi dia selalu menantang saya untuk menceraikannya, 2 hari yang lalu saya ungkapkan kepada ortunya dan istri, juga anak saya yang paling besar ” kalau begini terus saya tidak sanggup”. Yang saya mau tanyakan apakah saya telah menceraikan / talaq secara agama? Karena pengetahuan saya ttg islam sangatlah sedikit, walau saya sudah 20 tahun menjadi islam, saya selalu kalah dalam bicara soal islam sm istri saya,
Mhn bantuannya
Trima kasih
22 Februari 2014 pada 10:56
Saya seorang suami dari seorang istri yang cukup temperamen, mudah sekali emosi dan menunjukkan mimik muka yg tidak enak.
Saya sadar betul kalau kewajiban suami terhadap istri jauh lebih banyak daripada hak-hak nya.
Sering sekali saya merasa sakit hati dengan sikapnya kepada saya, yang kebanyakan dipicu hal2 sepele.
Seringkali saya coba kasih pengertian tapi sepertinya dia punya penafsiran bahwa suami yang harus memperlakukan istri sebaik2nya, sehingga ketika dia merasa tdk diperlakukan dengan baik akan menunjukkan sikap yang menyakitkan hati (sukar sekali saya menggambarkan sikapnya), jadi dia akan membenarkan berkata kotor kepada saya.
Bingung, padahal dia 3x seminggu mengikuti pengajian rutin.
Hampir setiap pertengkaran akan diakhiri dengan saya yang meminta maaf, semata2 utk menghentikan pertengkaran meskipun hati saya sakit.
Satu2nya yang membuat saya bisa bertahan adalah dua putri saya, saya sudah tidak peduli hidup saya, saya bertahan untuk putri2 saya.
Apakah yg seharusnya yang saya lakukan ketika saya sudah tidak bisa lagi memberikan pengertian kepadanya, bahkan mertua saya pun tidak bisa apa?
Apakah talak menjadi “solusi” untuk kebahagiaan dia?
20 Maret 2014 pada 23:04
slmualaikum ,,slm kenal y,,saya rumah tanga udah 2 thun tpi selalu berantem muluk,,karna istri saya sombong angkuh selalu nginjek”saya ,,kalo saya ajak bicara selallu pedas kata”nya dan ngk nurut dari awal saya menikah,,emang kalo uah keluarga ekonomi no 1,,tpi istri sya ngk bisa trimi keadaan kerjaan saya yy ngk pastii,,kalo saya berantem mertua sering ikut”tan jadinya saya tinggalin aj dia ,,ini udah ad 1 bulan saya los kontek ma dia,,ap q salah dengan cara q,,q minta saran ny dong,,,…
22 Maret 2014 pada 19:59
Asslamu’alaikum,
Blog ini masih aktif?
Mohon masukannya..
Kronologis: saya suami bekerja dan mempunyai istri bekerja, istri sangat memperhatikan saya dalam hal seks, makan, pakaian, kebutuhan saya sehari2 di rumah.. Begitupun saya terhadap istri, Malah istri saya selalu ingin saya bersikap romantis dan itu sesuai dengan apa yg saya lakukan selama ini terhadap istri, akan tetapi istri saya akan bersikap melawan suami jika saya (suami) melarangnya untuk bekerja atau berinteraksi dengan teman2 kantornya, yg sebagian adalah lelaki yg tidak saya sukai.. Dan istri berfikir saya itu hanya bersikap atau menunjukan kekuasaan saya sebagai suami (bersikap superior, cemburu buta dan sebagainya), Meski saya yakin istri saya tidak akan melakukan perzinahan (seks) dengan mereka. saya khawatirkan istri saya merasa nyaman dengan kondisi tersebut. Karena saya yakin, dalam dunia kerja sekarang berjabat tangan dengan bukan muhrimnya itu adalah hal biasa, sedangkan dalam islam itu tidak boleh.. Jika saya biarkan, berarti saya membiarkan istri dalam kesalahan.. Lebih menyakitkan lagi buat saya jika istri merasa nyaman jika berada disekeliling mereka dan merasa bangga jika mempunyai teman seperti mereka, Sedangkan kalo saya ingatkan, istri lebih cenderung membela teman2nya itu.. Bukan pernikahan yg seperti ini yg saya inginkan.. Apakah salah jika saya melarang istri hanya karena saya tidak suka? Yg kebetulan ketidaksukaan saya memang sesuai dengan ajaran islam.
Apakah salah saya mengharapkan istri selalu taat kepada suami? Yang pada kenyataannya saya tidak menjadikan istri saya budak..
Apakah salah jika saya menginginkan istri lebih takut jika suami marah atau membuat suami kesal atau cemburu, dibanding takut mendapat pandangan jelek dari teman atau komunitasnya terhadap istri.?
Apakah saya suami yg. Harus mengalah dalam hal ini.. Atau saya harus terus berjuang mengingatkan istri?
Bagaimana jika istri lebih memilih kehancuran pernikahan dibanding kehancuran karir dan pertemanan dia (istri) ? Apa yg harus saya lakukan?
Bagaimana caranya membuat istri dengan sendirinya paham mengenai keharusan seorang istri taat kepada suami ?
Intinya Istri saat ini akan taat dan menganggap saya suami jika saya dalam posisi membuat nyaman dia, dalam hal perkataan, sikap dan prilaku..
Istri akan menganggap saya orang lain bahkan menentang jika saya mengganggu kenyamanan istri.. Dalam hal ini menyangkut pekerjaan dia atau pertemanan dia..
Maaf saya sekalian curhat..
Mohon masukannya, baik itu akan mencela saya atau tidak..
Saya ucapkan terima kasih..
Wassalamu’alaikum..
19 April 2014 pada 10:07
Assalamukalaikum wr.wb.
Apa maksud dari semua itu,dan apa yang harus saya lakukan.
9 Mei 2014 pada 09:08
apa yg harus saya lakukan.. jika suami saya selalu menjelek2an ke 2 orang tua saya,,, padahal orang tua saya selalu baik kepada suami saya???
15 Mei 2014 pada 08:44
assalamualaikummm.
saya seorang istri berumur 24tahun. punya 2 anak.
selama beruah tangga saya selalu dibohongi suami. suami beberapa kali tidak memberikan gaji kpd saya dg alasan punya utang. awalnya saya tudak masalah ttp membantu. tp kenyataanna suami saya suka mencuri barang milik kluarga saya. misal uang ortu saya. dia jua sering pinjam uang ke orang lain dg alasan untuk keperluan anak istri. padahal itu tdk benar. knearaan pribadi saya pun bberapa kali di gadai tnp sepengetahuan saya. bahkan kndaraan pribadi ortu saya. suamu saya yatim piatu. dia punya background mantan pcandu shabu. mmng sdh tidak lg ngakunya. tp prnh saya temukan “bong” saya pun curiga uang dikemanakan. baru2 inu dia tidak pulang krn habis ketahuan mencuri uang ortu saya untuk judi dan shabu.pa yg harus saya lakukan ? saya sudah sering di bohongi. kdg dia memukul saya atau anak. kakaupun saya mnta cerai dia mngancam akan menjadi pcndu dan pnjudi. sudah sering saya nasehati. tp sepertinya tidak sadar. saya kasihan anak yg baru berumur 4thn dan 1,4tahun. dia bilang mlakukan hal seperti itu krn trtrkan saya tanya masalah uang?? slahkah saya? krn jika tdk saya tnyakan dia seolah2 cuek. padahal uang itu untuk anak beli susu. sudah habis tabungan saya mmbntu utang nya.
24 Juni 2014 pada 22:41
asslamu alaikum, saya seorang suami yang sering ditindas sama istri,setiap hari harus menanggun caian dan makian dari istri meski hanya kesalah kecil,aku juga sering dihina dengan ucapan tak sepantasnya, aku akui aku hanya pekerja biasa yang gajinya pas pasan tapi cintaku pada sitri begitu besar,sehingga setiap kali mendapatkan sikap kasar dari istri aku hanya bersabar,aku bingun harus bgaimana lagi,aku sudah memiliki anak.setiap hari aku hanya bekerja dan bekerja tampa kenal lelah,aku bebrbeda dari pria lainnya yang sering keluar rumah atau berbuat hal-hal yang dilarang agama..terus mengapa aku dicaci dan dimaki, apa karena aku miskin,atau aku buruk rupah..hanya allah yang tau……………..
14 Juli 2014 pada 21:50
Bagi siapa aja yang tau masalah ini, mohon jwaban.y yang Pasti yha??
Kalo seorang istri udah cerai dengan Suaminya,maka sang istri (janda) harus mengabdikan hidup.y kepada siapa??
Trims.
14 Juli 2014 pada 21:56
Assalam…
Mau tanya tentang kehidupan nhe..
Kalo seorang istri sudah cerai dengan Suami, maka si istri mengabdikan diri.y dengan spa lagi?? Kalo si istri udah ngk mau nikah lagi.
Trims. anggrarian@yahoo.com
21 Juli 2014 pada 20:56
assalamu’alaikum.wr.wb..
sya punya kk cwok n dah brumah tngga 4,5 thun dan pnya anak 1,,istrinya gak prnah nurut sma suaminya,,dya lebih mmentingkan uang dripda mngurus suami n anaknya gra2 itu mreka sring brtengkar dan mmbuat hti suaminya pingin slingkuh,,suaminya jdi guru dan dya jga pnya krjaan sambilan,anaknya selalu dititip ke neneknya,,sya ksian liat kk sya,,apa solusinya kalau msalahnya kyak gni,,trima kasih,,
balas
26 Juli 2014 pada 14:30
Aslmu’alaikum,saya seorang istri,suami saya seorang mualaf sdh hmpr 7 thn,sya menikah dgn dia sudah hmpri 4thn,knp suami saya tdk trll mmntgkn sholat kdang klo sya ingatkn dan sya nasehati dia suka marah,pdhl kn suami adlh imam untuk klwg,apa yg hrs sya lkukan,trima ksh,wslmu’alikum,wr wb.
Darul Huda
19 Agustus 2014 pada 04:53
Mulai terlebih dahulu mbak, tunjukkan kpd suami bgmn seharusnya. sehingga dia merasa bukan hanya di salahkan, namun diberikan juga spt ap yang benarnya. InsyaAllah….
66 | Ridwan Nurullah
30 Desember 2014 pada 10:06
Assalaamu’alaikum WR.WB
artikel yang sangat menarik, saya mau minta pendapat ke mas admin bagaimana cara menghadapi istri yang slalu curiga. terus terang saya merasa tidak nyaman dengan sikap istri saya yg selalu curiga, kpd tmn kuliah dulu (wanita) kepada tetangga yg saya sendiri pun tidak kenal, setiap ada telp saya di tanya ini itu, bahkan yg terparah curiga kepada kaka ipar saya (perempuan) demi Allah tidak ada sedikitpun terbesit saya menyukai istri saya,, ketika ada kaka ipar saya main ke rumah kangkah dan gerak2 gerik saya serba salah.. pernah suatu hari ketika saya sedang duduk yag KEBETULAN posisi duduk saya itu menghadap ke kaka ipar saya bahkan saya sedang menggunting kuku kaki saya saya tidak melihat kedepan istri saya cemburu .. dan masih bnyak yg lainnya.. mohon pencerahannya apa yang harus saya lakukan segala upaya sudah saya lakukan tp masih saja istri saya selalu mencurigai saya. terimakasih.
Wassalaamu’alaikum WR.WB
(di tunggu balasannya)
4 Januari 2015 pada 22:06
ayat QS. An Nisa’:34 itu
bunyinya kyak gini
“Maka wanita-wanita yangbaik itu ialah yang mentaati suaminya dan menjaga hal-hal yang tersembunyi dengan cara yang dipelihara oleh Allah.” (QS. An Nisa’:34)
atau kayak gini?
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[290]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An Nisa’:34)
13 Agustus 2015 pada 19:12
Assalamualaikum
saya mau brtny jika ada sorang wanita menikah siri dg seorang laki2 tnp spngthuan orang tua msing2 apakah pernikahan siri itu
17 Agustus 2015 pada 21:30
Ass.mbak suami sy baik dia slalu menapkahi bahkan apayg sy mau d ksh.tp ada1 hal yg tdk sy sukai dr suami yaitu suka betjudi.sy dan ibuny sdh menasehati akan ttp dia slalu mrh dan tdk mau d atur.bahkan kl sy terlalu bnyak mengatur dia mau mengembalikn sy kpd kluarga sy.saat ini sy sdng tdk bertegur sapa dngn suami sy.bgaimana mbak atas skp sy terhadap suami apakah sy berdosa?
18 Agustus 2015 pada 15:11
aslm.. mba sy mau tanya bagaimana menanggapi istri yg tdk bs hargai suami, meski kt sdh menuruti kemauannya ? kesannya apa yg kt udh beri / lakukan tdk ada harganya… pdhl dia bkn org yg kaya kaya amat, bkn dr klrga yg terpandang-terpandang amat, tp gaya hidupnya terlalu tinggi tdk sesuai dg keadaannya, dan tdk bs hdp sederhana dan tdk bs bersyukur ?
30 Agustus 2015 pada 08:52
Jika suami selalu membandingkan istri dg adiknya dan istri adiknya,bagaimanakah suami yg spt itu,sdh bertahun2 ini dia selalu membanggakan adiknya dibelakang saya,padahal adiknya sukses juga karena mencurangi pekerja an saya,tp suami menutup mata utk kesakahan adiknya dan selalu membela adiknya drpd istrinya walau suami tau adiknya sdh sering kali menyakiti hati istrinya
25 September 2015 pada 11:21
bagaimana dengan istri yang selalu kasar kepada suami, selalu memfitnah suami kepada saudara saudara si istri, selalu membuka aib suami ke orang lain, selalu melecehkan dan mempermalukan suami kepada orang lain.
Istri yang pernah menuntut ilmu tenaga dalam, dan pernah disumpahi oleh ibunya agar hidupnya susah?
17 Oktober 2015 pada 00:46
Apa hukum nya mas buat mertua yg selalu ikut campur urusan rmah tangga kami,,,dlam rumah tangga saya sering sekali sya ribut sama istri saya gara” kluarga istri sya selalu mau tau & ikut cmpur dlm rmah tangga kami…bhkan ipar saya pun sampe saya skarang sdah pnya 2 anak ga pernah nganggep saya ipar bhkan nyuruh istri sya cerek bgitu jga sama ortu nya..tolong di bls
13 September 2016 pada 13:23
Saya coba kasih solusi, tdk usah hiraukan ipar ataupun mertua. Yg terpenting istri anda dan anda.masihkah ingin membina rmhtangga dg anda? Beri pengertian lagi pd istri. Apakah anda msh tinggal dg mertua? Kalau iya cobalah cari tempat lain dg istri, mungkin ngontrak dl. Karna jarang skli mertua cocok dgn menantu. Jd hal ini bs agsk dimaklumi. Trims
30 Oktober 2015 pada 13:35
Istri ane wanita yg pernah menuntut tenaga dalam, jadi dalam dirinya ada banyak jin sombong. Akibatnya dinasehati seperti apapun, dia gak pernah mau mendengar, bahkan sering kali ada bisikan agar istri ane minta cerai (ini cerita dari istri ane sendiri).
Apakah bagusnya ane cerai-in aja?
16 Maret 2016 pada 02:26
Bagaimana dengan suami yang suka perilaku kasar dan teriak teriak apakah aku harus nurut juga sedangkan hati saya menangis?dan suami suka sedikit ngasih uang (harian) hanya untuk 20 atau 25 ribu untuk lauk makan saja,padahal saya juga ingin makanan cemilan atau apalah paling juga 10 sampai 20 ribu saja,dia suka marah sambil ngebentak-bentak.padahal sebelumnya saya kerja di perusahaan besar dan gajinya lumayan,sekarang saya sudah berhenti kerja soalnya ada anak lahir dan saya pengennya ingin mengasuh anak saya sendiri tanpa baby sitter,tiap hari ada aja masalah di kehidupan saya,ribut dan kadang dulu sering dorong-dorong dan suka menjambak rambut saya,sakit badan saya dan hati saya..kok kyk bgini,dia bukan orang yang kaya tapi sekarang dia tanahnya luas dan peternakannya alhamdulillah banyak,saya tahu dia dl di perusahaan kemitraan,dan saya kebetulan kerja disana,dan saya tahu berapa hasilnya,tapi saya tidak memprmaslahkan itu mau banyk atau sedikit saya bersyukur,tapi dia tuh kyk berat banget ngeluarin uang buat istri,sedangkan untuk keperluan peternakan atau ada yang kerja dengan senang hati dikasih 200 atau 500 ribu,sedangkan saya hanya dikasih sedikit itu jg buat keperluan makan.apakah saya harus kerja lagi sedangkan usia saya mau menjelang 40 tahun?saya bingung harus bagaimana?sedangkan saya harus berobat sekitar 300-500rb an tiap bulannya, mslh jantung saya dl dr usia 12 tahun tapi alhamdulillah atas izin Allah dl sy msh bekerja seperti biasa dan saya tidak ingin sakit jantung saya keep.bingung apa harus kerja dmn..dan gmn dengan anak saya yg br 8 th untuk ngantrin skolah?bingung ya Allah..😢
6 April 2016 pada 23:15
assalam……….. saat ini saya maslah dengan istri sya,,, hingga kini istri saya masih dirumah mertua,,,, usia pernikahan kami 5 thn dan dikarunia 1 putra dan istri kini mengandung anak kami yg kedua sudah 6 bulan, didalam keluarga saya sring cek-cok, saya nasihati ketika dia salah gak terima selalu, trus istri saya lebih memilih keluarga mertua saya dari pada membina keluarganya sendiri, selama ini kami sring ke tempat mertua saya dan saya sring denger istri saya ngerumpi dengan mertua saya seperti menceritakan pihak keluarga saya, memang saat ini kami kurang baikan dengan pihak keluarga saya sendiri. memang dari awal pernikahan kami keluarga saya kurang setuju dengan istri saya, sampai saya melawan pihak keluarga saya demi rumah tangga saya, demi mempertahan keluarga saya dan melihat anak kami saya selalu mengalah, dengan saya selalu mengalah kayaknya istri sy remeh terhadap sy dan tidak menghagai saya sedikit ribut minta cerai selalu, saya bingung sekarang, kini istri sy bersama orang tuanya dan saya sendiri di rumah kami,,,, klu untuk kembali akur kayaknya sudah berat karna saya ndiri tidak sanggup mempin istri saya itu, dia meminta cerai dengan sarat istri saya siap tidak mendapat harta yg kami kumpulkan selama perkawinan kami, riwayat ini memang ada dari masa lalu ibunya apakah istri saya ini mengikuti jejak mertua saya itu…? trus dari cerita saya diatas apa yang harus saya lakukan,,, mohon tanggapannya dan masukannya. wassalam
15 Agustus 2016 pada 01:33
Maaf minta pencerahannya?segala tempat dan letak rumah yang selalu kontrak istri tetap tidak mau ikut?maunya dirumahnya?sambil merawat anak laki laki dari saya, sudah berjalan 3 tahun tidak bersama, itu karena awal mula pekerjaan saya yang sedang masa jatuh hingga saya harus beririt uang untuk sandang pangan keluarga dari tabungan , saya menikahi istri ini janda anak 2 status menceraikan 2 suaminya yg dahulu, artinya sepihak tanpa suaminya setuju. dan saya punya anak 4 dari istri almarhum, saya pernah tanyakan kalau mau cerai kita ke PA namunjawabannya sambil nada marah,dan katanya “mansia yg tidak punya hati nurani”. Perpisahan saya karena aduan istri saya yang saya berikan jatah nafkah yg tidak lagi sesuai dengan masa sekarang, namun itu juga diluar kebutuhan pokok seperti beras susu anak minyak dll kepada kedua orang tuanya, mereka datang minta anaknya diceraikan, namun sya tidak gubris, pada akhirnya istri bawa mobil angkut barang dan disisakan bantal dan sarung(kejam) dan peristiwa ini yang ke tiga, dan akhirnya saya cuekin perlakuannya hingga sekarang, apakah ada solusi?trim
79 | Yudha Prasetyo
28 Agustus 2016 pada 22:21
assalamualaikum wr wb, saya ingin bertanya kepada saudara” seiman. mudah”an saya mendapat penjelasan.
salahkah laki laki ketika menyuruh perempuan memakai jilbab ketika menerima tamu.
9 September 2016 pada 05:52
Saya ingin bertanya, suatu hari istri pulang kerja Dan mengajak makan bersama dengan suami Dan sahabat perempuan istri, kenapa istri tidak mau melayani suami akan tetapi dengan sahabatnya justru melayani . apakah sikap istri ITU menandakan istri tidak sayang lagi kpd suami tetapi lbh sayang sahabatnya
13 September 2016 pada 13:06
Saudara lilik mungkin terlebih dahulu bs dikomunikasikan dgn istri, kalau ada sikap istri yg kurang berkenan kpd anda coba cari waktu santai ketika istri sendirian dekati perlahan dan mulailah dg obrolan ringan selanjutnya utarakan maksud anda. Yg anda kehendaki yg tdk anda sukai kalau memang hal yg tdk anda sukai beralasan menurutn,maka diskusikan alasan rersebut kpd istri bagaimana yg terbaik untuk kalian. Smg bermanfaat*
cahya islam 
22 Mei 2009 pada 15:36
mas mmw tanya ya klo da jnji lngsung di batalin N bwt janji yg laen dengan resiko yang lebih ringan. gmn itu mas
22 Mei 2009 pada 16:19
Assalamu’alaikum,
salam kenal sebelumnya dan terimakasih telah berkunjung ke blog saya.
seperti yang kita tahu bahwa janji adalah hutang yang harus dibayar. Menepati janji merupakan salah satu akhlak terpuji yang telah dicontohkan oleh teladan kita Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
menurut saya, janji yang langsung dibatalkan harus dengan persetujuan kedua belah pihak yang membuat janji tersebut. dan untuk membuat janji yang lain lagi, maka tentu saja janji tersebut harus ditepati. karena janji yang diucapkan bukan saja harus ditepati namun juga akan dimintakan pertanggung jawabannya kelak. sebagaimana firman Allah swt: “Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra:34).
demikian, semoga bermanfaat. wallahu a’lam bish-shawab.
=sari=
19 April 2010 pada 18:48
saya pengn nanya tentang bagaimana klo sikap suami terhadap istri baik cuma di depan teman-temannya,kakanya,tetangganya,terus bagay mana klo sikap suami yang menjelek-jelekan harga diri kaka kandung dari istri