29 Tanggapan to "Etika Berdebat"
debat yang tidak beretika tidak akan mendatangkan manfaat…
kalau saya lebih suka dengan DISKUSI
daripada berdebat…
kalau diskusi kita cari “kebenaran”
kalau debat kita cari “pembenaran”
hahahaha boleh boleh
emang dalam berdepat itu harus tau etika biar gak menimbulkan esmosi
berdebat om, bukan berdepat heee 🙂
Kunjungan pagi, sambil baca2 lagi 😀
baca yang teliti, besok ujian ya 😆
Dalam keseharian, sebisa mungkin saya menghindari perdebatan. Kalau bisa saya memilih diam. Bukan karena apa, perdebatan biasanya menimbulkan ketidakenakan hati.
Trims infonya Mbaq, dengan bekal ini mungkin besok2 memberanikan diri untuk mendebat sesuatu yg kurang berkenan di hati.
hayo lah debat kusir
😆 😆 😆 😆 😆
RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
Waaaaaaaaaah mangstaaabs.. sayang masih pada mau menang endiri.. hehehe
Saya setuju dengan etika-etika debat di atas. Tetapi sebisa mungkin kita menjauhi debat. Kecuali jika kita memang benar-benar pakar dibidang tersebut.
ane pernah dengar kata-kata yang intinya “lebih baik menghindari debat, walaupun kita berada dalam posisis yang benar” ada yang tahu mungkin?
I’m not sure why but this weblog is loading extremely slow for me. Is anyone else having this problem or is it a problem on my end? I’ll check
back later on and see if the problem still exists.
It’s a shame you don’t have a donate button! I’d certainly donate to this excellent blog! I guess for now i’ll settle
for book-marking and adding your RSS feed to my Google account.
I look forward to new updates and will share this site with my Facebook group.
Talk soon!
itu sngt bermanfaat…trims
1 | abisabila
26 Januari 2010 pada 13:07
benar, terkadang seseorang menjadi berlebihan dan juga keterlaluan menyikapi perbedaan pendapat. Merasa benar itu tidak salah, tetapi merasa paling benar itu yang masalah…
sari
26 Januari 2010 pada 13:30
betul banged pak